Akhirnya pada hari itu ku beranikan diri untuk mengakhiri hubungan ku dengan nya J. Ia yang selama enam bulan terakhir selalu menemani, peduli dan sayang pada ku. Malam yang dingin dengan rintik-rintik hujan yang masih membasahi bumi. Ku utarakan semua rasa yang berkecamuk di dalam dada. Rasa yang belakangan ini kupendam sendiri.
Masih sangat jelas ku ingat, ia terdiam seperti tidak menyangka. Penjelasan demi penjelasan terus menerus ku lontarkan untuk menjelaskan pada nya bahwa hubungan ini sudah seharusnya untuk diakhiri. Ia menggenggam erat tangan ku, dan berusaha menyakinkan pada ku bahwa masih ada kesempatan untuk memperbaiki. Seandainya ada kesempatan itu aku tidak akan mengatakan ini. Bukan sehari dua hari aku memikirkannya, rasa yang dulu ku coba ciptakan untuk mu, semakin lama semakin menghilang. Entahlah, aku juga tidak mau mengaitkan rasa ini dengan masa lalu ku. Karena ia memang HANYA lah masa lalu ku. Namun tidak bisa dipungkiri, masa lalu itu masih mempengaruhi alam sadar ku. Sudah beberapa kali ku coba menekannya ke dalam alam bawah sadar, tapi masih terus muncul ke atas permukaan.
Mungkin inilah yang di namakan dengan jodoh. Untuk mencari sebuah pasangan diperlukan sebuah kecocokan atau “klik”. Klik dapat terwujud jika kedua belah pihak memiliki perasaan yang sama, jika hanya salah satu pihak maka itu tidak dapat berjalan. Dan pasti nantinya ada beberapa hal seperti ini yang akan kita temui.
Cerita cinta ini kandas untuk yang kedua kalinya. Tapi untuk kali ini, ada perasaan damai. Tidak seperti sebelumnya yang terus mengendap dan memunculkan rasa menyesak yang mendalam. Ada hal lucu yang terus menggelitik ku hingga sekarang. Pada malam itu ketika ku coba menyakinkannya untuk yang kesekian kali, semakin kuat juga ia memberikan argument nya untuk mempertahankan ku. Ia mengatakan bahwa aku adalah segalanya, aku berbeda, dan aku adalah wanita idaman nya selama ini. Ingin sekali ku memeluknya saat itu, bukan karena penyesalan aku ingin kembali pada nya, tapi karena rasa syukur ku ada orang yang begitu menyayangiku dan sangat ingin mempertahankan ku. Dia yang terdiam lama berpikir, mata nya yang berkaca-kaca, dan kepala nya yang selalu menggeleng meyakinkan padaku untuk mencoba kembali. Ia yang berjanji akan menjadi yang terbaik untuk ku. Tidak akan membuatku kecewa. Dan terus selalu membahagiakan aku. Oh sayang, aku kembali teringat pada masa lalu ku. Dia begitu berusaha untuk mempertahankan ku, tapi kenapa kamu dulu enggak? Kenapa kamu nggak berfikir kalau aku special dan pantas untuk dipertahankan? :’)
Tapi ini lah hidup. Aku juga tidak bisa memaksa kehendakku. Seiring berjalan nya waktu. Aku akan mulai terbiasa sendiri kembali. Akan ada lagi orang yang datang silih berganti. Dan aku yakin, dia bisa mendapat wanita lain yang lebih. Terimakasih Abang untuk cinta yang kau berikan untukku. Kita masih tetap bisa bersama, bercerita dan berbagi. Sebagai seorang teman J